"Korelasi Antara Bahasa Indonesia Dengan
Jurusan yang anda tekuni"
Korelasi Bahasa Indonesia dengan Komputer.
Dari pengertian untuk korelasi itu
sendiri merupakan hubungan timbal balik yg terjadi antara kedua bidang
tersebut. Jika dibuat judul tema "Korelasi Antara Bahasa Indonesia Dengan
Jurusan yang anda tekuni" maka sudah dapat diketahui bahwa suatu hubungan timbal balik yang
terjadi pada bidang bahasa Indonesia dengan jurusan yg kita sedang tekuni, pada
materi yg diberikan oleh dosen kali ini saya sendiri ingin membahas sebuah
korelasi antara bahasa Indonesia dengan jurusan yang saya tekuni di kuliah
semester 5 kali ini yaitu komputer (sistem informasi).
Menurut saya sendiri suatu hubungan
itu terjadi karena 2 unsur hal, yaitu unsur sengaja dan ketidaksengajaan, manusia
yg menciptakan suatu mesin komputer itu sendiri yang dianggap manusia bahwa
mesin komputer itu dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia, maka
manusia menciptakannya karena sebuah mesin itu didalamnya berisi semua data dan
tanpa data-data tidak akan terjadi atau terbuatnya suatu mesin computer, maka
manusia tidak hanya menciptakan bagian luar saja (hardware komputernya), karena
tidak akan berguna jika tidak ada bagian dalam atau otak mesin komputernya itu
sendiri (software dan brainware) maka manusia juga menciptakan sebuah data-data
yang didalamnya merupakan sebuah informasi dan data yang dibuat oleh manusia,
dan dikenal dengan sebuah bahasa, sebagai interaksi manusia dengan computer,
dan dari
berbagai sumber yang saya dapat di bawah ini yaitu,
Interaksi
manusia-komputer
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
contoh interaksi Ergonomi
dimana mouse dibuat sesuai dengan kenyamanan fisik tangan manusia
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer
interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang
mempelajari hubungan antaramanusia dan komputer yang meliputi perancangan,
evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer
agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling
efisien untuk merancang pesan
elektronik. [1] Sedangkan interaksi manusia dan
komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan
oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan
masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir
yang diharapkan.[1]
Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia
dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai. [2]
Sub
bidang studi interaksi manusia dengan komputer
Ada tiga sub-bidang studi yang berhubungan
dengan interaksi dengan komputer :[3]
1.
Ergonomi dimana
interaksi manusia-komputer berkaitan dengan bentuk fisik dari mesin.
2.
Faktor manusia berkaitan dengan
masalah- masalah psikologis.
3.
Interaksi manusia dan komputer mengkaji bagaimana
hubungan-hubungan yang terjadi antar ilmu komputer desain terkait dengan
manusia dengan komputer.[3]
bagi para perancangnya alat fisik interaksi
antarmuka komputer sering diuji, sehingga memungkinkan pertukaran informasi.[3]
Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam
perancangan sebuah antarmuka adalah :[3]
1.
Metodologi dan
proses yang digunakan dalam perancangan sebuah antarmuka.
2.
Metode implementasi antarmuka.
3.
Metode evaluasi dan perbandingan antarmuka.
4.
Pengembangan antarmuka baru.
5.
Mengembangkan sebuah deskripsi dan prediksi atau teori
dari sebuah antarmuka baru.
Contoh
dalam interaksi manusia dengan komputer
terdapat beberapa panca indera digunakan untuk dapat berinteraksi----: Manusia
mewujudkan fisiologi yang
diperlukan untuk menyerap informasi dalam bentuk suara. [4] Sama seperti mata dapat melihat
berbagai variasi cahaya - rona, briteness,
kontras - telinga mampu penginderaan
array yang luas dari suara melalui perubahan timbre,
kenyaringan, dan pitch.[4] Pikiran kemudian dapat
mengasosiasikan suara ini dengan peristiwa, objek, atau gagasan
abstrak.[4] Paling sering,
suara-sebagai-informasi ada sebagai pidato atau musik, dan memang ini akan
terus di Internet.[4] Audio
konten juga umumnya dihasilkan oleh mesin untuk menyampaikan
informasi, dan penggunaan ini juga akan terus di Internet.[4]
Contoh: Dalam sebuah rumah sakit, suara
Mengenal dari elektrokardiograf (EKG)
berbunyi 'bip' dalam irama ke jantung; pager alert wanita di sebuah sudut
jalan, telegraf memancarkan klik merata-spasi dalam kode Morse.[4] Semua ini adalah contoh
menampilkan pendengaran, suara yang dibuat oleh sebuah mesin dalam rangka
berhubungan informasi.[4] Di zaman ketika bahasa telah
menjadi bentuk komunikasi
dominan, suara memainkan peran penting dalam hidup kita.[4]
Sub
bidang studi interaksi manusia dengan komputer
Ada tiga sub-bidang studi yang berhubungan
dengan interaksi dengan komputer :[3]
1.
Ergonomi dimana
interaksi manusia-komputer berkaitan dengan bentuk fisik dari mesin.
2.
Faktor manusia berkaitan dengan
masalah- masalah psikologis.
3.
Interaksi manusia dan komputer mengkaji bagaimana
hubungan-hubungan yang terjadi antar ilmu komputer desain terkait dengan
manusia dengan komputer.[3]
bagi para perancangnya alat fisik interaksi
antarmuka komputer sering diuji, sehingga memungkinkan pertukaran informasi.[3]
Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam
perancangan sebuah antarmuka adalah :[3]
8
aturan emas desain antarmuka
·
Upayakan untuk konsistensi.
·
urutan tindakan yang konsisten harus diminta dalam situasi
yang mirip.[1]
·
terminologi
identik harus digunakan pada prompt, menu, dan membantu layar.[1]
·
warna yang konsisten, tata
letak, kapitalisasi, font,
dan sebagainya harus digunakan seluruhnya.[1]
·
Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan
pintas
·
untuk meningkatkan laju singkatan menggunakan interaksi,
tombol khusus, perintah tersembunyi, dan makro.[1]
·
Penawaran informatif umpan
balik
·
untuk setiap tindakan pengguna, sistem harus merespon
dalam beberapa cara (dalam desain web, hal ini dapat dicapai dengan DHTML -
misalnya, tombol akan membuat suara klik atau mengubah warna saat diklik untuk
menampilkan sesuatu yang pengguna telah terjadi).[1]
·
Desain dialog untuk menghasilkan penutupan.
·
Urutan tindakan harus diatur ke dalam kelompok dengan
awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif pada penyelesaian
sekelompok pengguna tindakan menunjukkan aktivitas mereka telah selesai dengan
sukses.[1]
·
Penawaran kesalahan pencegahan dan penanganan kesalahan
sederhana.
·
desain bentuk sehingga pengguna tidak dapat membuat
kesalahan serius, misalnya, lebih memilih pilihan menu untuk membentuk mengisi
dan tidak mengizinkan karakter abjad di bidangentri
numerik.[1]
·
jika pengguna melakukan kesalahan, instruksi harus
ditulis untuk mendeteksi kesalahan dan menawarkan instruksi sederhana,
konstruktif, dan khusus untuk pemulihan.[1]
·
segmen panjang formulir dan mengirimkan bagian terpisah,
sehingga pengguna tidak dikenakan sanksi karena harus mengisi formulir lagi -
tapi pastikan Anda menginformasikan kepada user bahwa beberapa bagian yang
datang
·
Izin tindakan pemulihan.[1]
·
Dukungan internal lokus kontrol
·
Pengguna yang berpengalaman ingin bertanggung jawab.[1] Mengejutkan sistem tindakan,
urutan membosankan data, ketidakmampuan untuk memasukan atau kesulitan dalam
mendapatkan informasi yang diperlukan, dan ketidakmampuan untuk menghasilkan
tindakan yang diinginkan semua membangun kecemasan dan ketidakpuasan.[1]
·
Kurangi beban memori jangka pendek.
·
Sebuah studi menunjukkan bahwa manusia terkenal dapat
menyimpan hanya 7 buah (plus atau minus 2) informasi dalam memori jangka pendek
mereka.[1] Anda dapat mengurangi beban
memori jangka pendek dengan merancang layar di mana pilihan yang jelas
terlihat, atau menggunakan pull-down menu dan ikon.[1]
Media
antarmuka manusia dan komputer
·
Media Tekstual
Adalah ”bentuk sederhana dialog atau
komunikasi antara manusia dan komputer yang hanya berisi teks dan kurang
menarik”.[5] Salah satu contoh antarmuka
manusia dan komputer berbentuk teks yang menggunakan bahasa pemrograman PASCAL adalah readln dan writeln.[5]
·
Media GUI (Graphical User
Interface)
Adalah ”bentuk dialog atau komunikasi antara
manusia dan komputer yang berbentuk grafis dan sangat atraktif”.[5] Contoh antarmuka manusia dan
komputer yang berbentuk grafis menggunakanpemrograman
visual (Visual Basic, Visual
Foxpro, Delphi dan lain-lain).[5]
Tujuan
interaksi manusia dengan komputer
·
Tujuan utama disusunnya berbagai cara interaksi manusia
& komputer :
untuk mempermudah manusia dalam
mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan
selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer.[5] Para perancang antarmuka
manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat
bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user
friendly).[5]
·
Sebagai contoh, misalnya sebuah komputer lengkap dipasang
pada sebuah tempat yang tidak nyaman bagi seorang pengguna yang menggunakan. [5] Atau keyboard yang digunakan
pada komputer tersebut tombol-tombolnya keras sehingga susah untuk mengetik
sesuatu. [5]
Contoh-contoh diatas merupakan beberapa hal
mengapa kita membutuhkan mempelajari Interaksi Manusia dan Komputer.[5]
Kita butuh Interaksi manusia komputer adalah
agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat membuat
waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam
membuat suatu pekerjaan.
Dari
sumber lain yang saya dapat yaitu,
Korelasi Bahasa Indonesia dengan Seni.
Pada masa lalu, hakikat bahasa itu
adalah sesuatu yang akan diajarkansomething to be learn sedangkan
sesuatu yang menyangkut pemikiran atausomething to be tought tidak
diperhatikan (Syamsuddin, 1985:126). Mempelajari bahasa tidak cukup hanya
menguasai language
form, tetapi
harus dilengkapi dengan language
use dan
situasi yang tepat (Syamsuddin, 1985:128).
Menurut Suriasumantri dalam
Faizah (2009:99), keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya
melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Menurut Badudu (1989:3), bahasa
adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu individu
sebagai manusia yang berpikir, merasa, dan berkeinginan. Pikiran, perasaan, dan
keinginan baru terwujud bila dinyatakan, dan alat untuk menyatakan itu adalah
bahasa.
Sudaryono dalam www.scribd.com/doc/7598183/bahasadanseniberpendapat bahwa bahasa adalah sarana
komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan
bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya
kesalahpahaman. Oleh
karena itu, memahami bahasa akan memungkinkan untuk memahami bentuk-bentuk
pemahaman manusia.
Menurut Hidayat (2006:31),
bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi untuk mengantarkan proses hubungan
antarmanusia, melainkan mampu mengubah seluruh kehidupan manusia. Artinya,
bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dari kehidupan manusia. Sekelompok
manusia atau bangsa yang hidup dalam kurun waktu tertentu tidak akan bisa
bertahan jika dalam bangsa tersebut tidak ada bahasa. Kearifan Melayu
mengatakan:”Bahasa adalah cermin budaya bangsa, hilang budaya maka hilang
bangsa”. Jadi bahasa adalah sine qua non, suatu yang mesti ada bagi kebudayaan dan masyarakat.
Menurut Chaer (2003:59), masyarakat sebagai kelompok orang yang sebangsa,
seketurunan, sewilayah tempat tinggal atau yang mempunyai kepentingan sosial
yang sama yang menggunakan bahasa yang sama pula.
Bahasa memiliki fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa
secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi,
dan alat untuk mengadakan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni(sastra),
serta mempelajari naskah-naskah kuno.(http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa).
Berdasarkan penjelasan mengenai fungsi bahasa tersebut, dapat
disimpulkan bahwa bahasa memiliki hubungan yang erat dengan bidang ilmu lain.
Misalnya, fungsi bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi sehingga bahasa berhubungan dengan ilmu informatika.
Bahasa juga sebagai alat untuk mengadakan interaksi dan adaptasi sosial,
sehingga bahasa memiliki korelasi yang erat dengan sosiologi. Oleh
karena itu, tanpa bahasa bidang ilmu lain akan sulit dipelajari.
Selain bidang ilmu informatika dan sosiologi, masih banyak
bidang ilmu lain yang berhubungan dengan bahasa. Salah satu bidang ilmu lain
tersebut yang memiliki korelasi dengan bahasa adalah seni. Ki
Hadjar Dewantara dalam www.scribd.com menyatakan bahwa seni adalah segala
perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat
menggerakkan jiwa manusia. Kata seni berasal dari kata sani yang
berarti jiwa yang luhur/ ketulusan jiwa.
Berdasarkan pendapat mengenai seni tersebut, dapat
disimpulkan bahwa seni adalah hasil karya manusia yang berasal dari kesanggupan
mereka untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Tidak semua manusia bisa
menghasilkan suatu karya yang luar biasa tergantung akal yang dimiliki manusia.
Semakin tinggi kreativitas yang mereka punya semakin tinggi juga nilai karya
yang diciptakan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan penulis,
maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
hubungan bahasa dengan seni?. Pemilihan bahasa dan seni sebagai objek kajian
dalam makalah ini didasarkan atas pertimbangan bahwa bahasa dan seni adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Dalam bahasa ada seni, sebaliknya dalam seni terdapat bahasa.
II. HUBUNGAN
BAHASA DENGAN SENI
Menurut van Wijk (1985:25),
bahasa adalah sarana bagi manusia untuk mengungkapkan pikirannya, apakah dengan
bunyi yang diucapkan yang mempunyai arti tetap. Hidayat (2006:22) berpendapat
bahwa bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari
seluruh kehidupan umat manusia. Kridalaksana dalam Hidayat (2006:22) memberikan
batasan bahasa sebagai sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu
masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Senada
dengan pendapat Ernest dalam Bachtiar (2008:175) yang menyebutkan bahwa manusia
sebagai makhluk yang menggunakan lambang/simbol. Oleh karena itu Bloch dan
Trager dalam Bachtiar (2008:176) menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem
simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial
sebagai alat untuk berkomunikasi.
Menurut Keraf dalam www.scribd.com/doc/7598183/bahasadanseni,
bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi
suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Senada dengan pendapat Sturtevent
dalam www.scribd.com mengungkapkan
bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan
oleh anggota suatu kelompok sosial untuk kerjasama dan saling berhubungan.
Tidak jauh berbeda dengan pandangan Carrol
dalam http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa yang
mengutarakan bahasa
adalah sebuah sistem berstruktur mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang
sifatnya mana suka, yang digunakan atau yang dapat digunakan dalam komunikasi
antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama
kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan
hidup manusia.
Menurut Sugono (2004:3), bahasa
digunakan sebagai sarana ekspresi dan komunikasi dalam kegiatan kehidupan
manusia, seperti dalam bidang kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Sugono (2004:17)
menguraikan bahwa dalam berbahasa manusia dapat memanfaatkan peragaan seperti
gerak tangan, mimik muka, dan sebagainya untuk membantu kepahaman pengungkapan
ide, pengalaman, sikap dan rasa. Kriteria
penggunaan bahasa yang baik bertalian dengan tersampaikannya informasi yang
dinyatakan (Sugono, 2004:21).
Syamsuddin (1985:12) mengatakan bahasa tidak terpisahkan
dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Pada waktu manusia
kelihatan tidak berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa, karena
bahasa ialah alat yang dipakainya untuk pikiran dan perasaan, keinginan dan
perbuatan-perbuatan; alat yang dipakainya untuk mempengaruhi dan dipengaruhi.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bahasaadalah perwujudan sistem lambang
berupa bunyi digunakan manusia untuk salingberkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat
istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan
dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Selain itu, manusia juga mampu
menciptakan suatu kreativitas yang luar biasa dan mengandung keindahan yang
biasa disebut seni.
Syamsuddin (1985:74) mengungkapkan beberapa fungsi bahasa
dalam kesenian masyarakat adalah:
Fungsi pemersatu: menghubungkan semua penutur berbagai
dialek bahasa.
Pemberi kekhasan (unik): membedakan bahasa yang satu dengan
bahasa yang lain.
Pembawa wibawa: penutur yang mahir berbahasa dengan baik dan
benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
Sebagai kerangka acuan: bahasa memiliki norma dan kaidah
yang dijadikan tolak ukur bagi benar atau tidaknya bahasa seseorang.
Dalam Kamus
Praktis Bahasa Indonesia (2007: 311), seni
diartikan sebagai kesanggupan akal untuk menciptkan sesuatu yang bernilai
tinggi (luar biasa).Untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi itu, maka
diperlukan bahasa sebagai medianya. Seni pada mulanya adalah proses dari
manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu sehingga tidak heran
jika seni sering kita jumpai dalam dunia pendidikan.
Syamsuddin (1985:145) mengutarakan
bahwa istilah seni dipergunakan
untuk melukiskan sesuatu yang bersifat art
personal, kreatif, dan original. Semua materi yang terkandung dalam
suatu kesenian diperoleh manusia secara sadar lewat proses belajar. Lewat
kegiatan belajar inilah diteruskan kesenian dari generasi yang satu kepada
generasi selanjutnya. Maka kesenian diteruskan dari generasi ke generasi.
Kesenian yang telah lalu bereksistensi pada masa kini, dan kesenian masa kini
akan disampaikan ke masa yang akan datang.
Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan
manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan
juga sulit dinilai. Senada dengan pernyataan Herberd Reed dan Lowenheld (1982)
dalam http://hamaguri-incridible.blogspot.com/2011/04/hubungan-ibd-dengan-kesusastraan-seni.html,
mengungkapkan bahwa seni pada dasarnya sulit untuk dipahami dan dijelaskan
dengan fakta karena seni merupakan suatu fenomena yang dapat diukur. Kata seni
itu sendiri sudah diberi tambahan kata misalnya: seni tari, seni musik, seni
rupa, dan sebagainya. Seni berfungsi untuk menyampaikan baik kepercayaan,
gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin. Sekalipun
demikian, banyak seniman mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan
bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud
cinta).
Melalui seni, manusia mampu
berinteraksi dan berkomunikasi, baik melalui gerakan, suara, maupun alat musik.
Untuk mengadakan interaksi dan komunikasi tersebut, seni menggunakan bahasa
sebagai medianya. Hal ini merupakan salah satu korelasi antara bahasa dengan
seni (http://hamaguri-incridible.blogspot.com/2011/04/hubungan-ibd-dengan-kesusastraan-seni.html).
Berikut akan dijelaskan beberapa
hubungan bahasa dengan seni:
Ø Bahasa
merupakan kebudayaan yang pertama dimiliki setiap manusia dan bahasa itu dapat
berkembang karena akal atau sistem pengetahuan manusia. Atas dasar itu,
hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa sebagai sarana pengembangan seni.
Seni yang ada di Indonesia dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Kesenian yang
tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah kesenian yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sarana untuk memahami kesenian adalah
bahasa Indonesia.
Ø Bahasa
sebagai jalur penerus kebudayaan mengandung makna bahwa bahasa berperan sebagai
sarana pewarisan seni dari generasi ke generasi. Menurut Robert Sibarani (2002)
dalam http://texbuk.blogspot.com/2011/09/hubungan-bahasa-senidan.html#ixzzloLhGeiVe, kebudayaan nenek moyang yang meliputi pola hidup,
tingkah laku, adat istiadat, cara berpakaian, dan sebagainya dapat kita warisi
dan wariskan kepada anak cucu kita melalui bahasa. Atas dasar itu, hubungan
bahasa dengan seni adalah bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni dari
generasi ke generasi. Kesenian nenek moyang kita yang sudah ada beratus-ratus
tahun lalu masih bisa dipelajari oleh kita sekarang hanya karena bantuan
bahasa. Kesenian yang tertulis dalam naskah-naskah lama, yang mungkin ditulis
beratus-ratus tahun lalu bisa kita nikmati sekarang hanya karena ditulis dalam
bahasa.
Ø Hubungan
bahasa dengan seni adalah bahasa berperan dalam penamaan atau pengistilahan
unsur-unsur seni baru sehingga dapat disampaikan dan dimengerti oleh yang
menerimanya. Setiap unsur kesenian, dari unit yang terkecil sampai yang
terbesar diberi nama atau istilah. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran
kesenian, nama atau istilah itu digunakan untuk menginventarisasi kesenian
untuk pengembangan selanjutnya.
Ø Bahasa tidak
hanya berupa bahasa lisan dan tulisan, tetapi bahasa dapat berupa bahasa
isyarat. Bahasa isyarat ini dilakukan melalui gerakan-gerakan anggota tubuh.
Baik itu mata, jari, kepala, bahu, tangan, dan sebaginya. Misalnya melalui
pertunjukan seni tari. Melalui seni tari, seniman menyampaikan pesan yang
terkandung dalam tarian tersebut melalui bahasa tubuh. Bahasa sebagai
penghubung antara musisi dan seniman dengan khalayak. Oleh karena itu, tarian
mengandung pesan yang ingin disampaikan seniman melalui bahasa nonverbal atau
melalui gerakan-gerakan tarian yang dilakukan. Malalui gerakan itulah khalayak
memahami makna tari yang dilakukan tersebut. Gerakan tarian itu bisa dipahami
khalayak karena adanya bahasa, yaitu bahasa isyarat. Tanpa adanya bahasa, maka
seni tari yang dilakukan tersebut akan berkurang fungsinya. Seni tari tersebut
hanya dijadikan sebagai hiburan, tidak lagi sebagai sarana pendidikan karena
tidak mengandung pesan yang disampaikan. Pesan tersebut dapat tersampaikan
hanya melalui bahasa. Atas dasar tersebut, hubungan bahasa dengan seni adalah
bahasa berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni, baik itu seni
tari, seni rupa, maupun seni musik. Selanjutnya, pada pertunjukan seni musik.
Bahasa memperindah seni musik melalui syair lagu yang dinyanyikan. Jadi, pada
seni musik tersebut, tidak hanya instrument yang memperindahnya melainkan juga syair lagu yang
merupakan bahasa.
Ø Bahasa
sebagai penghubung antara seniman dan musisi dengan instrument. musisi
mempelajari kunci-kunci pada instrument sehingga mereka bisa memainkannya dengan melodi yang
indah. Kunci-kunci tersebut menggunakan bahasa seperti: do re mi fa sol la si
do, atau A B C D E F G.
Ø Bahasa
sebagai sarana berekspresi dalam seni. Melalui seni, manusia bisa berekspresi.
Dalam berekspresi tersebut, manusia menggunakan bahasa untuk menumpahkan
kreativitas dan bakat yang mereka miliki.
Ø Bahasa
berperan penting pada proses penciptaan seni. Manusia terinspirasi menciptakan
seni dari bahasa. Tanpa bahasa, seni tidak bisa diciptakan. Misalnya, manusia
menciptakan lagu menggunakan bahasa, menciptakan tari menggunakan bahasa berupa
bahasa nonverbal yaitu gerak tubuh, menciptakan lukisan menggunakan bahasa
simbol, seperti warna-warna dan lambang-lambang karena banyak
seniman mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti melati
yang bermaksud duka/kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
Berdasarkan penjelasan hubungan
bahasa dengan seni tersebut, dapat disimpulkan bahwa seni sangat bergantung
pada bahasa. Tanpa bahasa seni tidak akan bisa berkembang, tidak bisa
dipelajari dan diwarisi, tidak mampu menyampaikan pesan, serta tidak bisa
berfungsi sebagai penghubung antara seniman dengan khalayak. Sebaliknya, seni
juga turut mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi dan
tidak mengandung keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat berperan
penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang indah yang dalam istilah
bahasa lebih dikenal dengan estetika. Unsur-unsur seni dalam bahasa yaitu
keutuhan, keragaman, keseimbangan, keselarasan dan penekanan yang tepat. Dengan
adanya unsur-unsur tersebut pencipta sastra dapat menetapkan maksud atau isi
hati dengan jelas. Selain itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas
bagi seseorang dan memberikan gaya serta nada yang membedakan penggunaan bahasa
antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam istilah bahasa, hal ini lebih
dikenal dengan retorika (seni berbicara).
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Amsal. 2004. Filsatat Ilmu. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Badudu, J.S.1989. Inilah Bahasa
Indonesia yang Benar III. Jakarta: Gramedia.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Faizah, Hasnah. 2009. Filsafat ilmu. Pekanbaru:
Cendikia Insani.
Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat
Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna, dan Tanda. Bandung: Rosda.
Rama, Tri. 2007. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya:
Karya Agung.
Syamsuddin. 1985. Buku Materi Pokok Sanggar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas
Terbuka.
Sugono, Dendy. 2004. Berbahasa
Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara
Wijk, d.Gerth van. Tata Bahasa Melayu. 1985.
Jakarta: Djambatan.
http://hamaguri-incridible.blogspot.com/2011/04/hubungan-ibd-dengan-kesusastraan-seni.html diakses
13 Maret 2012 pukul 13.05 WIB
http://texbuk.blogspot.com/2011/09/hubungan-bahasa-senidan.html#ixzzloLhGeiVediakses
13 Maret 2012 pukul 13.15 WIB