Teori
Organisasi Umum
NAMA : MUHAMMAD YUDA
MASHURI
NPM : 15111006
KELAS : 2 KA 35
Materi : Hambatan-hambatan dalam
komunikasi
Hambatan-Hambatan
Komunikasi Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan
Charles Wankel
Kita sering melihat
dua orang sahabat bertengkar hebat hanya karena masalah sepele. Banyak suami
istri yang bercerai, padahal mereka saling mencintai, hanya karena ego dan
tidak mau saling memahami. Organisasi bisa hancur dan pecah karena
anggotanya tidak kompak. Dua pihak berseteru karena merasa yang paling benar.
Semuanya itu berpangkal dari masalah komunikasi.
Komunikasi adalah
hal yang sangat penting ketika kita mulai berhubungan dengan orang lain.
Kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini sebenarnya adalah karena faktor
komunikasi. Perang dan perdamaian ada juga karena faktor komunikasi.
Semuanya berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi ibarat poros yang menjadi
inti dari semua kegiatan yang ada di bumi.
Seperti yang sudah
dicontohkan, komunikasi tidak selalu berjalan lancar. Ada faktor-faktor yang
membuat komunikasi dua pihak menjadi bermasalah. Faktor-faktor tersebut
dinamakan hambatan-hambatan komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasilah yang
menyebabkan dua pihak berseteru. Hambatan-hambatan komunikasi juga menyebabkan
perang dunia . Berikut ini merupakan hambatan-hambatan komunikasi Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel .
1.
Perbedaan Persepsi
Setiap orang
memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal mengartikan sebuah pesan
atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah
ketegasan. Namun, ada juga orang yang mengartikan bentakan tersebut sebagai
sebuah kekejaman dan tindak kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi
alasan mengapa dua pihak terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa
diartikan beda bila disampaikan pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa
mengartikan sebuah garis lurus sebagai tiang bendera , namun orang yang lainnya
bisa mengartikan sebuah garis lurus tersebut sebagai tanda seru. Padahal,
sama-sama garis lurus.
2.
Budaya
Perbedaan budaya
juga menjadi salah satu penghambat dalam komunikasi, terlebih bila
masing-masing pihak tidak mengerti bahasa yang dipergunakan. Meskipun demikian,
hal ini bukanlah masalah besar, tidak sebesar alasan nomor satu karena bisa
diakali dengan cara menggunakan bahasa simbol atau saling mempelajari
kebudayaan masing-masing.
3.
Karakter Dasar
Karakter dasar
manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis, plegmatis, dan
sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter
kuat yang kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah karakter yang
lembut dan perasa. Sanguinis adalah karakter yang santai. Plegmatis adalah
karakter yang suka mengalah. Bayangkan bila keempat karakter ini dipertemukan
dalam sebuah komunitas , apa yang akan terjadi? Perbedaan karakter inilah yang
memang kadang-kadang menjadi penghambat komunikasi.
4.
Kondisi
Kondisi saat
berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi sebab kesalahpahaman terjadi.
Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang terjadi, pihak pertama sedang
dalam kondisi yang tidak enak. Akibatnya, kondisi yang tidak enak
tersebut mempengaruhi cara menangkap pesan dari kawan bicara sehingga
terjadilah kesalahpahaman. Bila sudah tahu hambatan-hambatan yang ada pada
komunikasi, kita akan tahu cara mengatasinya.
·
Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton
Di dalam komunikasi
selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow
& Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak
efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1.
Status effect
Adanya perbedaaan
pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan
status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang
diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan
aspirasinya atau pendapatnya.
2.
Semantic Problems
Faktor semantik
menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang
komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab
kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah
pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada
gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya
kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan
demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3.
Perceptual distorsion
Perceptual
distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada
diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit
terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan
wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4.
Cultural Differences
Hambatan yang
terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan
sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang
berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap
suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak
boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan
berupa sup.
5.
Physical Distractions
Hambatan ini
disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan
atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6.
Poor choice of communication channels
Adalah gangguan
yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang
terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada
pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak
dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7.
No Feed back
Hambatan tersebut
adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya
respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu
arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan
yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para
karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli
dengan gagasan seorang manajer.
Sumber : http://oerang-indonesia.blogspot.com/2012/04/hambatan-hambatan-komunikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar